Di musim panas yang terik, semangkuk kulit dingin yang segar dan menyegarkan tidak diragukan lagi merupakan pilihan pertama di hati banyak orang. Namun, bagi penderita diabetes, Liangpi tampaknya telah menjadi "zona terlarang" dalam makanan mereka. Tapi apakah itu benar-benar terjadi?
Hari ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana penderita diabetes dapat dengan terampil mengubah kulit dingin menjadi makanan sehat yang dikontrol gula.
Bahan utama Liangpi adalah tepung terigu, yang merupakan makanan dengan pati tinggi. Artinya, gula darah naik relatif cepat, dan memang ada risiko tertentu bagi penderita diabetes yang perlu menjaga gula darahnya tetap terkendali dengan ketat.
Selain itu, karena persiapan kulit dingin membutuhkan pencuci muka, ini juga dapat menyebabkan beberapa efek tidak sehat, bagaimanapun, vitamin dan mineral yang larut dalam air di wajah dapat dihilangkan selama prosesnya. Meskipun Liangpi meningkatkan gula darah dengan cepat, gluten yang dikandungnya adalah protein berkualitas tinggi.
Berdasarkan pertimbangan berikut, kami tidak menyarankan penderita diabetes untuk mengonsumsi kulit dingin:
1. Tingkat gula darah cepat
2. Ini dapat menyebabkan hilangnya nutrisi selama proses produksi
3. Mungkin mengandung terlalu banyak garam dan bumbu
Lantas, apakah ini berarti penderita diabetes tidak memiliki kesempatan untuk memiliki hubungan yang baik dengan Liangpi dalam hidup ini?
Tentu saja tidak, selama Anda menguasai 5 tips berikut, penderita diabetes juga dapat menikmati kulit yang sejuk sekaligus menjaga gula darahnya tetap stabil:
Tip 1: Kontrol asupan makanan Anda
Satu porsi kulit jeli mungkin memiliki kalori sebanyak semangkuk nasi, jadi memakannya dalam jumlah sedang adalah kuncinya. Tentu saja, jika penderita diabetes dapat membuat kulit dingin mereka sendiri, mereka dapat memiliki kontrol lebih besar atas pilihan bahan dan bumbu, sehingga memperlambat laju kenaikan gula darah.
Tip 2: Campur dengan benar
Nutrisi Liangpi relatif sederhana, terutama karbohidrat. Oleh karena itu, kombinasi yang tepat adalah kuncinya. Anda dapat menambahkan beberapa bahan yang kaya protein dan serat makanan, seperti mentimun parut, wortel parut, ketumbar, telur, tahu parut, daging sapi saus, dll.
Kombinasi ini tidak hanya memberikan nutrisi yang lebih komprehensif, tetapi juga meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar.
Tip 3: Pilih bumbu
Bagi penderita diabetes, pilihan bumbu sama pentingnya. Minyak cabai dan tahini berkalori tinggi harus dihindari sebanyak mungkin, dan bumbu rendah kalori seperti bubuk cabai, cabai cincang, cuka, air bawang putih, dll. harus dihindari. Bumbu ini tidak hanya meningkatkan rasa kulit dingin, tetapi juga mengurangi asupan minyak.
Tip 4: Frekuensi konsumsi
Meskipun kulit dingin dapat digunakan sebagai makanan pokok, namun nilai gizinya tidak sebaik nasi putih. Oleh karena itu, penderita diabetes disarankan untuk tidak sering mengonsumsi kulit dingin, dan dapat menggunakannya sebagai makanan sesekali untuk mendinginkan diri. Pada saat yang sama, perhatikan untuk tidak meninggalkan kulit dingin terlalu lama, apalagi memakannya semalaman.
Tip lima: Opsi alternatif
Untuk penderita diabetes, ada juga alternatif untuk Liangpi. Misalnya, Anda bisa memilih mie tendon daging sapi dan kulit dingin konjac. Karena penggunaan tepung gluten tinggi, mie gluten sapi memiliki kandungan protein yang tinggi, yang dapat menggantikan beberapa kulit dingin.
Secara khusus, karena sifatnya yang rendah energi dan serat tinggi, konjac liangpi adalah pilihan yang baik bagi penderita diabetes yang perlu mengontrol berat badan mereka.
Memang benar bahwa penderita diabetes perlu lebih berhati-hati dalam pola makan mereka daripada rata-rata orang, tetapi itu tidak berarti mereka harus melepaskan semua masakan mereka. Dengan mempelajari tips di atas, penderita diabetes juga dapat menikmati rasa lezat kulit yang sejuk sekaligus menjaga gula darahnya tetap stabil.